Kemampuan Mahasiswa Menganalisis Tes (Soal) Bahasa Indonesia Sesuai Aspek Ranah Kognitif Model Anderson dan Krathwohl

  • Didi Yulistio Universitas Bengkulu
Kata Kunci: kemampuan, menganalisis, tes, ranah kognitif

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan menganalisis tes (soal) bahasa Indonesia buatan guru bahasa Indonesia sesuai ranah kognitif model Anderson dan Krathwohl secara daring pada mahasiswa Program S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Bengkulu, berkenaan dengan konstruksi (a) karakteristik ranah kognitif sesuai kata kerja operasional, (b) stimulus soal menarik dan berbasis konstektual, dan (c) konstruksi soal bahasa Indonesia menerapkan KKO. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif sederhana serta melalui sistem pembelajaran daring. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan tes. Instrumen penelitian berupa pedoman pencatatan dokumen (tes) untuk menganalisis semua soal bahasa Indonesia buatan guru hingga diperoleh deskripsi kualitas setiap soal. Data penelitian berupa 40 dokumen hasil deskripsi soal bahasa Indonesia (esai dan pilihan ganda) yang mencakup enam aspek kognitif. Teknik analisis data utama menggunakan rumus rata-rata dan analisis kesimpulan secara kualitatif melalui pendeskripsian konstruksi soal bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan mahasiswa dalam menganalisis tes (soal) bahasa Indonesia buatan guru dalam RPP online berbasis ranah kognitif model Anderson dan Krathwohl secara daring mahasiswa S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Bengkulu berkategori baik dengan rerata skor 89,25 (berada pada rentang skor 73-96). Hasil tersebut dikuatkan dengan skor rerata keenam aspek kognitif sebesar 7,44 dalam kategori baik (berada pada rentang skor 7-8). Mahasiswa telah mampu menganalisis penggunaan kata kerja operasional pada keenam aspek kognitif dalam konstruksi alat tes (soal) bahasa Indonesia tipe esai dan pilihan ganda. Deskripsi pemakaian kata kerja operasional dalam soal bahasa Indonesia secara tersurat atau tersirat, seperti penggunaaan kata menjelaskan pada aspek mengetahui (C1), kata menyebutkan ciri pada aspek memahami (C2), kata menentukan pada aspek menerapkan (3), kata menemukan makna pada aspek menganalisis (C4), kata menyimpulkan isi teks pada aspek mengevaluasi (c5), dan kata mengembangkan atau menulis cerpen pada aspek mengkreasi (C6).

##submission.authorBiography##

##submission.authorWithAffiliation##

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Bengkulu

Referensi

Anderson L.W & Krathwohl, D. (2001). Taxonomy of Learning, Teaching, an Assesing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: New York Longman.

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2017). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brookhart, S.M. (1990). The art and Science of Classroom Assessment: The missing part of pedagogy. Washington DC: ERIC Clearinghouse on Higher Education and Office of Educational Research an Improvement.

Daryanto, H. (2005). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dewi, W. A. F. (2020). “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar.” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61, https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/89

Djiwandono, M. S. (1996). Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB.

Giyanto, S. S. (2018). Modul Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Gronlund, N. E. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: Mcmillan Publishing Company.

Hanna, H. (2014). Pembelajaran Bahasa Indonesia Mau Dibawa Ke Mana?. BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 13(1), 50 - 71. https://doi.org/10.21009/BAHTERA.131.6

Irawati, H., Saifuddin, M. F., & Ma’rifah, D. R. (2018). Pengembangan Instrumen Tes dan Non Tes dalam Rangka Menyiapkan Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013 di SMP/MTs Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 503. doi:10.12928/jp.v1i2.362

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho, S. (2013). HOTS Higher Order Thingking Skills). Jakarta: PT. Gramedia.

Nurgiyantoro, B. (2005). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

OECD. (2013). PISA 2012: Assessment and Analytical Framework: Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. Paris: OECD Publishing.

OECD. (2018). PISA 2015: PISA Result in Focus. Paris: PISA-OECD Publishing.

Puspendik. (2015). Pusat Penilaian Pendidikan Laporan Hasil Ujian Nasional Grafik Penguasaan Materi Ujian Nasional. Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Setiawati, W., dkk. (2018). Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS): Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbud.

Sofyan, T.F A. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Press.

Widana, I. W. (2017). Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS). Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Dikdasmen Kemdikbud.
Diterbitkan
2022-06-25
##submission.howToCite##
Yulistio, D. (2022). Kemampuan Mahasiswa Menganalisis Tes (Soal) Bahasa Indonesia Sesuai Aspek Ranah Kognitif Model Anderson dan Krathwohl. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan Asing, 5(1), 1-21. https://doi.org/https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i1.1498